“Dari mana planet dan kita berasal?”… “Dari mana semua ini berawal?”…  Mungkin ini adalah pertanyaan yang paling sering diperdebatkan para  ilmuan. Saya akan membawa para Netsainers pergi 13,7 milyar tahun yang  lalu untuk melihat bagaimana Alam semesta terbentuk, dari mana semua  unsur berasal, dan bagaimana semua ini akan berakhir.
Teori  Pembentukan Alam Semesta
Hingga Tahun 1928 banyak sekali  teori bagaimana alam semesta ini berawal, dari teori ada dengan  seketika sampai teori radikal yang mengatakan bahwa alam semesta tidak  mempunyai awal maupun akhir, tapi semua itu hanyalah sebuah asumsi dan  sama sekali tidak terbukti.  Tuan Hubble Pada tahun 1929 sedang  mengamati ledakan supernova, sinar yang super terang dari supernova itu  membuatnya sadar bahwa galaksi didekatnya semakin menjauh pada setiap  detiknya. Lalu dia mengamati frekuensi cahaya dari galaksi yang menjauh  itu, apa yang dia dapat sangat mengejutkan, frekuensinya semakin menurun  dan merubah warna cahaya galaksi itu menjadi merah. Perubahan warna  yang radikal itu membuktikan bahwa alam semesta sedang memuai dengat  sangat cepat!! Ketika itu dia menyadari bahwa dahulu kala alam semesta  pernah saling berdekatan bahkan menyatu menjadi sebuah titik kecil, lalu  energi yang besar membuatnya memuai. Kemudian teori Big Bang mulai  diakui oleh dunia.
Awal di Dalam Kehampaan
Para  ilmuan memperkirakan bahwa sebelum terjadi Big Bang tidak ada apa-apa,  tidak ada materi dan energi, tidak ada ruang, bahkan tidak ada Waktu.  Lalu entah dari mana muncul sebuah titik energi kecil yang kemudian  energi ini memuai dan membesar kesegala penjuru, terciptalah ruang dan  waktu. Pada saat itu alam semesta hanya dipenuhi oleh energi dan suhunya  sangat panas.
Dua orang pegawai Bell Telephone bernama Tuan Penzias  dan Tuan Wilson sedang memperbaiki gangguan gelombang elektromagnetik  dengan antenanya, entah kenapa gelombang pengganggu ini tidak juga  hilang, bahkan setelah sarang dan kotoran burung pada antenanya  dibersihkan. Mereka menyadari bahwa gelombang tesebut berasal dari  angkasa (gelombang ini dinamakan CMB, Cosmic Microwave Background) dan  merupakan sebuah konsekuensi dari terjadinya Big Bang. Ini membuktikan  bahwa entah bagaimana energi yang memenuhi alam semesta telah berubah  menjadi materi yaitu foton. Keberadaan CMB juga membuktikan bahwa materi  merupakan wujud lain dari energi, dan Rumus E=∆MC2 mendukung hal itu.
Tetapi ada masalah lain, ketika alam membentuk materi ia juga membentuk  “sisi jahat” dari materi pula, ANTIMATERI. Jika keduanya bersentuhan  maka materi yang tercipta akan dikonversi kembali ke energi secara utuh.  Untunglah suhu yang cukup panas pada waktu itu membuat materi dan  antimateri tidak bersentuhan sama sekali. Saat itu alam telah  menciptakan atom pertama yaitu Hidrogen.
Pada saat itu suhu alam  semesta tidak bisa menciptakan unsur yang lebih berat dari Hidrogen.  Lalu bagaimana unsur-unsur yang lebih berat seperti besi tercipta?
Kelahiran  ke-103 Materi Pembentuk Alam
Seiring terciptanya materi  maka tercipta pula gravitasi, walaupun hidrogen memiliki masa yang  teramat sangat kecil tetap saja dia membelokkan ruang dan waktu dengan  kata lain memiliki gravitasi. Saat itu atom-atom hidrogen telah memenuhi  alam semesta tetapi gravitasi mereka membuat mereka saling tarik  menarik dan membentuk sebuah bola hidrogen yang besar. Pada suatu titik  tertentu, inti bola hidrogen akan merasa “pengap”, ketika suhu intinya  sampai pada suatu titik dimana reaksi thermonuklir bisa menopang dirinya  sendiri maka terciptalah “pabrik” pencipta 103 unsur yang telah kita  ketahui sampai saat ini, BINTANG.
Dua buah atom hidrogen akan  membentuk satu buah atom helium, dua buah atom helium membentuk satu  buah atom berium, dan seterusnya sampai pada terciptanya atom besi. Besi  merupakan unsur yang “unik” karena suhu di inti bintang tidak mampu  membuat besi melakukan reaksi nuklir menjadi unsur yang lebih berat.  Lalu bagaimana unsur yang lebih berat seperti timbal, emas dan perak  terbentuk? Satu-satunya jalan adalah kita membutuhkan suhu yang lebih  panas dari suhu didalam inti bintang, SUPERNOVA.
Suhu ketika  supernova terjadi bisa mencapai jutaan kali suhu didalam inti bintang,  ini dikarenakan pada saat itu bukan hanya unsur hidrogen saja yang di  bakar tetapi unsur-unsur yang lebih berat seperti besi juga ikut  terbakar. Selanjutnya unsur-unsur yang lebih berat itu terlempar ke  segala penjuru angkasa luas. Begitulah ke-103 materi pembentuk alam  tercipta.
Akhir yang Suram
Bailklah kita  sudah mengetahui bagaimana semua ini berawal, lalu bagaimana semua ini  akan berakhir? Banyak orang percaya bahwa alam semesta didominasi oleh  materi, sehingga suatu saat memuainya alam semesta akan berhenti dan  memulai berdekatan kembali ke sebuah titik semula atau biasa disebut Big  Crunch. Tapi penelitian baru-baru ini menunjukan memuainya alam semesta  tidaklah melambat sama sekali melainkan dipercepat, ini membuktikan  alam semesta didominasi oleh energi dan bukanlah oleh materi, energi  yang mempercepat memuainya alam semesta yang dipercepat sampai saat ini  belum diketahui sehingga kita menyebutnya “Energi Gelap”.
Ini  menegaskan bahwa suatu saat nanti kita tidak akan melihat galaksi  Andromeda, kita akan menjauh dari matahari, bahkan atom-atom di kuku  kita akan saling menjauh. Di masa depan nanti semua atom yang ada di  alam semesta akan terurai menjadi bentuk yang lebih kecil, proton akan  terpisah dari neutron, quark akan terurai menjadi sesuatu yang lebih  kecil dan seterusnya hingga alam semesta menjadi kosong dan yang  tertinggal hanyalah waktu dan ruang yang sangat luas.
Ketidakhadiran  orang-orang dari masa depan yang menghindari musnahnya alam semesta  merupakan bukti kuat bahwa ras manusia tidak bisa selamat dari runtuhnya  alam semesta. Walaupun banyak juga kemungkinan lain seperti manusia  yang berpindah dimensi atau undang-undang perjalanan waktu yang melarang  kontak dengan manusia masa lalu. Pada titik ini kita menyadari bahwa  harta yang kita kumpulkan akan kembali ke dalam kehampaan, berawal dari  kehampaan diakhiri dengan KEHAMPAAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar